Kamis, 31 Desember 2009

Bank Umum Siap Rebut Pangsa Pasar Mikro

Rabu, 09 Desember 2009 | 13:49 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Bank – bank umum menyiapkan strategi untuk merebut pangsa pasar penyaluran kredit sektor mikro. Persiapan dilakukan dengan memperluas jejaring bisnis dan menghadirkan unit layanan mikro yang langsung menyentuh debitor.

“Sangat wajar kalau bank umum nasional melirik sektor mikro karena sangat menggiurkan,” kata Pimpinan Wilayah 07 Bank Nasional Indonesia, Sukarno di sela-sela seminar bertema Menjadi Pemimpin Pasar Pembiayaan Mikro di Indonesia yang dilaksanakan di Graha Multi Niaga hari ini.

Graha Multi Niaga merupakan kantor pusat Multi Niaga Grup yang bergerak di bidang Lembaga Keuangan Mikro berbasis syariah. Sukarno menjelaskan kesiapan dunia perbankan merebut pasar mikro karena pertumbuhan kreditnya mencapai 20 persen per tahun.

Sektor mikro, kata Sukarno menggiurkan karena debitur hanya membutuhkan modal kerja kecil dengan pengembalian yang cepat. Sektor yang tumbuh subur sejak krisis moneter 1998 itu, tetap stabil bergerak disebabkan usaha yang dijalankan merupakan kebutuhan masyarakat umum.

Di 2010 yang tinggal 22 hari ini, hampir semua bank umum swasta dan pemerintah akan terjun menggarap layanan mikro secara luas. Bank asing seperti CitiBank di tahun depan juga serius menggarap sektor mikro dengan membuat unit layanan yang bersentuhan langsung ke pasar tradisional.

Dia menjelaskan geliat mikro di 2008 memperlihat kinerja yang pesat dengan kredit maksimal Rp 50 juta. Tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar usaha mikro, kata dia, terbilang tinggi mencapai 98,9 persen.

Dia mengatakan komitmen bank umum masuk ke sektor mikro karena menguntungkan, tingkat risiko minimal dan sederhana serta bervariasi. Keseriusan menggarap mikro didasarkan pada pertumbuhan di triwulan ketiga 2009 sebesar 7,4 persen.

Sedangkan kredit kecil mengikuti kinerja mikro yang tumbuh 25,2 persen. Dari sisi sektor ekonomi, ungkap dia, usaha mikro pertanian yang paling pesat sebesar 53,57 persen diikuti perdagangan 27,19 persen.

“Sektor mikro pertumbuhannya tinggi, kualitas kredit sehat dan portfolio menguntungkan,” tutur dia.

Namun dia menolak menyebutkan kegiatan bisnis bank umum telah mengganggu dan mengancam usaha lembaga keuangan mikro, seperti BPR, BPR Syariah, Koperasi, dan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Menurut dia kegiatan LKM tetap dapat berjalan secara wajar karena metode pembiayaan yang berbeda.

Presiden Direktur Multi Niaga Grup, Mubyl Handaling menyatakan, perluasan jejaring bisnis bank umum yang telah menyentuh sektor mikro adalah tidak etis. Mubyl mengatakan bank umum telah melakukan langkah bisnis keuangan yang tidak bermoral dan beretika.

“Etika bisnis bank umum tidak sangat bagus karena akan mematikan usaha yang dikembangkan teman-teman di BPR,” tutur dia.

Dia menuding bank umum sangat tidak memiliki etika karena telah membajak tenaga kerja dari LKM, termasuk memanfaatkan data base debitur mikro. Menurutnya tindakan bank umum itu tidak dapat dibenarkan karena menimbulkan kekecewaan dari pelaku LKM.

Dia meminta pemerintah harus turun tangan menyelesaikan persaingan yang sudah mengarah tidak sehat. Pemerintah dan DPR harus mengeluarkan aturan soal model pembiayaan mikro bank umum dan LKM.

SULFAEDAR PAY

Sumber:

Tidak ada komentar: